Jumat, 12 Oktober 2012

KESATRIA, PUTRI DAN BINTANG JATUH

KESATRIA, PUTRI dan BINTANG JATUH


Kesatria jatuh cinta pada putri bungsu dari kerajaan bidadari.

Sang putri naik ke langit.

Kesatria kebingungan.


Kesatria pintar naik kuda dan bermain pedang.

Tapi tidak tahu caranya terbang.

Kesatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu.

Tetapi kupu-kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon.


Kesatria belajar pada burung gereja.

Burung gereja hanya mampu mengajarinya sampai diatas menara.


Kesatria kemudian berguru pada burung elang.

Burung elang hanya mampu membawanya sampai puncak gunung.


Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi.

Kesatria sedih, tapi tetap tidak putus asa.


Kesatria memohon pada angin.

Angin mengajarinya terbang mengitari bumi.

Lebih tinggi dari gunung dan awan.

Namun sang putri masih jauh di awang-awang,

Dan tak ada angin yang mampu menusuk langit.


Kesatria sedih dan kali ini ia putus asa.

Sampai satu malam ada bintang jatuh

Yang berhenti mendengar tangis dukanya.

Ia meanawari Kesatria untuk mampu melesat secepat cahaya.


Ia relakan seluruh kepercayaannya pada bintang jatuh

menjadi sebuah nyawa.

Dan ia relakan nyawa itu bergantung hanya pada serpih detik yang mematikan.


Bintang jatuh menggenggam tangannya.

Inilah perjalanan sebuah cinta sejati,.. ia berbisik,

tutuplah matamu Kesatria....

Katakan untuk berhenti jika hatimu

merasakan keberadaan sang putri…


Melesatlah mereka berdua.

Dingin yang tak terhingga terasa merobek Kesatria mungil,

Namun hangat jiwanya diterangi rasa cinta.

Dan ia merasakannya.. 

Berhenti!

Bintang jatuh melongok ke bawah,

Dan ia pun melihat sesosok putri cantik yang kesepian.

Bersinar bagaikan orion di tengah kelamnya galaksi.


Ia pun jatuh hati...


Dilepaskannya genggaman itu.

Sewujud nyawa yang terbentuk atas cinta dan percaya.

Kesatria melesat menuju kehancuran.

Sementara sang bintang turun

Untuk dapatkan Sang Putri.


Kesatria yang malang....

Sebagai balasannya di langit kutub dilukiskan aurora.

Untuk mengenang kehalusan dan ketulusan hati Kesatria.

-DEE

1 komentar: